Jumat, 09 Juni 2017

Tersimpan Dalam Doa'

Kekhawatiran itu menyeruap ke permukaan . . .
Sesakku tak terbendung lagi . . .
Bahwa kenyataan ini hampir benar-benar terjadi . . .
Bahwa kenyataan ini semakin mendekat ,,
Bahkan jaraknya hanya 1 langkah . . .


              Usaha untuk menolak rasa khawatir ini pun aku tak bisa membendungnya. .
              Aku pun hanya bisa terdiam berusaha tenangkan hati . . .
              Tutur kata tak mudah terucap namanya ,,
              Seakan-akan memberi tanda untuk tetap hati-hati dalam melangkah . . .


Dan sekarang apa yang bisa aku lakukan ?
Akan kupastikan pikiran, hati& lisan ini akan tetap sama dengan namanya . . .
Entah tidak terlalu banyak harapan dihati ini . . .
Inginku logika ini bermain agar tidak ada lagi yang tersakiti ,,
Agar tidak adanya lagi tetesan air mata yang melintas dipipi . . .
Aku pun hanya bisa menitipkan hati ini & nama itu kepadaNya (Sang Illahi) . . .






By: Huriyah Sang Pena

Minggu, 07 Mei 2017

Tetesan Rasa Syukur

Diamku sederhana . . .
Diamku tidak ingin membuat semuanya terlihat ,,
Biarkan waktu yang memperlihatkan dan menjelaskan apa yang terjadi . . .


               Lelah dan penat ini menyeruap ke permukaan . . .
               Gumpalan emosi pun tak terlihat sampai saat ini ,,
               Entah apa yang ada dipikiran ini membuatku banyak bersyukur . . .


Bersyukur untuk goresan luka ini . . .
Bersyukur untuk tutur kata yang menyayat ini . . .
Bersyukur untuk melihat air mata mereka . . .
Bersyukur bahwa aku tahu satu hal ,,
Bahwa mereka semua menyayangiku . . .
Janjiku untuk tidak akan membiarkan air mata mereka jatuh kembali ...





By: Huriyah Sang Pena

Rabu, 12 April 2017

Pekan yang Sunyi

Hari ini kau pamit melangkah begitu jauh ,,
Membawa tugas yang kau genggam . . .
Berat hati ini menerima kau pergi . . .
Walaupun hanya beberapa pekan . . .

               Egoku yang terlalu tinggi untuk menahanmu disini ,,
               Tanganku melepasmu untuk merelakan kau pergi sesaat. . .
               Beberapa pekan ini akan terasa sunyi, hening . . .
               Berharap kau lekas pulang dengan selamat ,,
               Dan mewarnai hari-hari ini seperti pelangi . . .

Hai sang angin titipkan salamku untuknya ,,
Hai Matahari perhatikan langkahnya, hangatkan badannya . . .
Wahai Dzat yang Maha Penyanyang lindungilah dia ,,
Lancarkanlah dia dalam setiap langkahnya . . .
Tertanda aku yang merindukanmu . . .





By: Huriyah Sang Pena

Kamis, 23 Februari 2017

Sedihku dalam Ego

Pagi ini senyuman matahari sedikit berbeda ,,
kehangatannya tidak terasa, hanya ada kesenduan saja . . .
"Apa menggambarkan kesenduan dihati" tuturku dalam hati . . .
Suasana hening, sepi ini yang aku rasakan . . . 

               Apa Egoku yang salah? pertanyaan itu muncul dibenakku ,,
               Apakah praha itu akan datang lagi, meski dengan wajah yang berbeda?
               Berfikirku keras untuk mengetahui maksud dari Sang Illahi . . .

Apa Egomu yang salah? Tidak ada saling mengalah . . .
Aku mengerti jika kamu tidak ingin diganggu dulu ,,
Aku mengerti jika kamu tidak punya waktu untukku ,,
Aku mengerti jika kamu sibuk dengan duniamu . . .

               Hanya saja, kamu harus mengerti pula pada saat waktunya tiba . . .
               Aku berhenti berharap denganmu, berhenti menanyakan kabarmu ,,
               Itulah giliran kamu untuk mengerti itu semua . . .






By: Huriyah Sang Pena
             

Sabtu, 14 Januari 2017

Getaran Sosok Itu . . . . .

Tanganku tak berhenti mengeluarkan kata demi kata menjadi sebuah kalimat ,,
kalimat indah, kalimat yang menggantung ,,
kalimat yang mungkin berpola ,,
kalimat yang penuh dengan harapan . . .
Lantunan kata yang terpendam dihati kemudian ,,
masuk ke nadi-nadi yang menggerakkan tangan ini . . .


               Ada apa dengan sebuah kalimat itu ? 
               Kalimat ini punya getaran yang kuat hingga sulit dihentikan ,,
               senyumku terus mengembang sembari jari ini membuat kata demi kata. . .
               Jari jemari tak terhenti bergerak menjadikan sebuah kalimat  dalam kata ,,
               Sosok itu yang membuatku bisa mengeluarkan kata menjadi kalimat . . .


Siapa si sosok itu ?
Sosok itu begitu saja menerobos semua atmosfer dari partikel-partikel di duniaku . .
Tuturnya yang tenang, pembawaannya yang santun membuatku mengerti . . 
Kesabarannya mampu menguatkanku dalam segala hal ,,
Diamnya membuatku menghargai sosok itu . . .


               Boleh kah aku menatap sosok itu ?
               Rasa enggan menatapnya membuatku hanya meliriknya sekilas . . .
               Sosok itu jarang menatapku ketika sedang bertutur kata . . .
               Apa yang difikirkannya? Otakku mulai berfikir keras ,,
               "Apa sosok itu tak menghargaiku?" hatiku bertutur kata . . .


Sekarang aku mengerti . . .
Sosok itu  jarang menatapku karena menjagaku . . .
Sosok itu melindungiku dari kesenangan duniawi, dan siksaan akhirat ,,
sosoknya ingin menatapku lebih lama, dan bersendagurau denganku . . .
Ketika sosok itu sudah menghalalkanku sebagai ma'mumnya ,,
bersyukurku panjatkan tak hentinya, untukmu calon imamku kelak . . . . . .





By: Huriyah Sang Pena

Minggu, 30 Oktober 2016

Kemarin dan Sekarang

Betapa anehnya apa yang disebut dengan waktu, dan betapa ganjilnya kita ini . . .
Waktu  telah benar-benar berubah, ia telah merubah kita . . .
Waktu menggeser langkahnya ke depan, wajahnya terbuka ,,
mengingatkan dan membesarkan hati kita . . .


          Kemarin kita mengeluh tentang waktu, membahas setiap detak jam berputar ,,
          tubuh kita getar ketika diterornya . . .
          Tetapi, sekarang kita telah belajar untuk mencintai dan takzim kepadaNya ,,
          karena kita telah mengerti kemauan, sifat, rahasia dan misteriNya . . .


Kemarin kau terdiam seperti arus air di sungai yang begitu tenang ,,
membuat sekelilingmu menikmati kesejukannya . . .
Sekarang  arus itu mengikuti alurnya hingga terjun
hanya untuk bertemu dengan arus lain ,,
kau baru bertemu dengan arus itu lalu ada ungkapan rasa syukurmu ,,
kemudian kau menjaga arus itu dengan baik . . .
Hingga aku bersyukur pula dengan alur yang diberikan olehNya . . .

Tertanda Ma'mummu, wahai Calon Imamku . . . . . . .





By: Huriyah Sang Pena

Kamis, 19 Mei 2016

Jual Pasmina Instan Tanpa Pentul (ANONIMODA) - huriyah hazimah | Tokopedia

Jual Pasmina Instan Tanpa Pentul (ANONIMODA) - huriyah hazimah | Tokopedia: Jual Pasmina Instan Tanpa Pentul (ANONIMODA), Pasmina Instan Tanpa Pentul (ANONIMODA) dengan harga Rp 65.000 dari toko online huriyah hazimah, Jakarta. Cari produk lainnya di Tokopedia. Jual beli online aman dan nyaman hanya di Tokopedia.



https://www.tokopedia.com/huriyahhazimah/pasmina-instan-tanpa-pentul-anonimoda



Assalamu'alaikum.
Kini Hadir laaagii PASMINA TANPA PENTUL, PENITI..
Pashmina Instan bolak balik ceruty (2 Lubang Muka, 1kerudung 2 WARNA loh).
AYOO BELI SEBELUM KEHABISAN LAGI. STOK MULAI MENIPIS LOH..^.^

-Nama produk: PASHMINA INSTANT CERUTY BOLAK BALIK
-Ukuran: 183cm x 70cm, hole in 52cm, hole out 58cm (+/-)
-Bahan: ceruti bolak balik import
-Status Barang: Ready
Warna Ready:
1. Coral Pink-Olive
2. Tosca-Green Bottle
3. Dark Purple-Dark Magenta
4. Amethyst (ungu muda)-Purple
5. Hazelnut-Chocholate
6. Fuschia-Teracota

#Harga :
-Min 6pc: 61.000
-Min Retail : 65.000

Peminat yg SERIUS silahkan hubungi saya langsung
WELCOME FOR RESELLER or DROPSHIP..^O^
Pesan sekarang sebelum kehabisaaan.!!
Notes: 1kilo muat utk 9-10 pasmina

Order:
KLIK BELI di TOKOPEDIA (MOHON DIKET: INFORMASIKAN WARNA YA ) or
HURIYAH: 0821-1278-9930 (ONLY SMS OR LINE)

*UNTUK FAST RESPON, INFO STOK & PEMESANAN
Yuk ukhti2 cantik utk FAST RESPON ADD & CHAT
Huriyah Hazimah Shop (HH Shop)
http://line•me/ti/p/%40ihq0326w